Diposting 3 Mar 2021 di Environment
Rendah penggunaan energi dan mereduksi emisi gas rumah kaca merupakan dua keuntungan penggunaan plastik bagi keberlanjutan lingkungan. Namun tahukah Anda bahwa penggunaan kemasan plastik memiliki peran-peran lain dalam berbagai faktor lingkungan seperti konsumsi air, limbah padat, pengasaman, eutrofikasi, dan penipisan ozon?
Studi yang berjudul, Life Cycle Impacts of Plastic Packaging Compared to Substitutes In the United States and Canada: Theoretical Substitution Analysis, berkonklusi bahwa mengganti plastik dengan material alternatif lainnya dalam pembuatan kemasan justru dapat memberikan dampak merugikan bagi lingkungan. Berikut rangkuman beberapa perbandingan dampak lingkungan antara kemasan plastik dan kemasan material alternatif.
Penggunaan plastik sebagai bahan baku pembuatan kemasan membutuhkan lebih sedikit energi dari kemasan yang terbuat dari bahan/material alternatif, baik bahan terbarukan maupun tidak terbarukan.
Menggunakan plastik sebagai bahan baku pembuatan kemasan dapat menghemat cukup energi untuk mengisi bahan bakar 18 juta kendaraan.
Limbah padat yang dimaksud di sini berupa lumpur dan residu dari reaksi kimia dan tahap pemrosesan material, limbah dari hasil produksi dan pembakaran bahan bakar, dan kemasan pasca pakai yang tidak didaur ulang.
Menurut hasil studi, limbah padat yang dihasilkan dari kemasan berbahan material alternatif 26% lebih tinggi dibandingkan dengan limbah padat yang dihasilkan dari kemasan berbahan dasar plastik. Memilih untuk menggunakan plastik sebagai bahan dasar kemasan sama saja dengan mengurangi limbah seberat 290 ribu pesawat Boeing 747.
Konsumsi air pada konteks ini meliputi penggunaan air pada proses reaksi kimia, air yang tergabung dalam produk atau aliran limbah, dan air yang menguap pada tahap produksi. Produksi kemasan berbahan plastik membutuhkan konsumsi air yang lebih sedikit dibandingkan dengan kemasan dengan material alternatif seperti kertas, karton, tekstil, logam, dan kaca.
Penggunaan plastik sebagai bahan dasar pembuatan kemasan dapat menghemat air yang jumlahnya sama dengan 460 ribu kolam renang olimpiade.
Produksi dan penggunaan kemasan berbahan plastik tidak memproduksi lebih banyak gas rumah kaca dari kemasan berbahan material lain. Memanfaatkan plastik sebagai bahan kemasan dapat mereduksi gas rumah kaca setara dengan menghilangkan 8.5 juta kendaran dari jalanan.
Emisi dari proses pengasaman dapat menghasilkan hujan asam yang sangat berbahaya bagi tanaman dan satwa liar, termasuk pengasaman laut yang dapat merusak terumbu karang.
Menggunakan plastik sebagai bahan kemasan dapat membantu mencegah potensi pengasaman yang setara dengan 292 ribu gerbong pengangkut batubara.
Sifat unik plastik, dengan bobotnya yang ringan, daya tahan, dan kelenturannya memungkinkan pembuatan kemasan yang lebih efisien sekaligus membantu menjaga keberlanjutan lingkungan. Namun terlepas dari berbagai manfaatnya, Anda harus tetap ingat bahwa limbah plastik merupakan suatu permasalahan yang harus kita tangani bersama dengan cara menggunakan produk plastik dengan lebih bijak, dan menerapkan pendaurulangan plastik.
Temukan informasi seputar plastik lainnya atau tren harga plastik saat ini di website Tokoplas. Tokoplas merupakan online marketplace resin/ biji plastik pertama dan terbesar di Indonesia yang memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli resin/biji plastik dengan informasi yang lengkap, transparan, dan harga yang bersaing.