Diposting 7 Jul 2021 di Business
Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun belakangan ini tentu sedikit banyak telah mengubah perilaku, kebiasaan, dan gaya hidup kita. Bukan hanya kehidupan pribadi, bisnis atau brand dan para pemasok kemasan produk pun turut merasakan dampak yang cukup besar.
Berkaca pada pengalaman di awal tahun 2020 lalu, adanya persiapan strategi yang matang sangatlah penting untuk mengantisipasi situasi-situasi yang tidak diharapkan atau diprediksi sebelumnya. Maka bagi Anda yang bergerak di industri kemasan saat ini, mempersiapkan strategi bisnis Anda untuk menghadapi era pos-pandemi menjadi langkah yang krusial untuk mempertahankan bisnis Anda.
Berikut beberapa aspek yang perlu Anda pertimbangkan untuk mempersiapkan bisnis Anda di industri kemasan setelah pandemi berlalu.
Pada tahun 2020, terdapat kenaikan signifikan dari angka penjualan online terhadap share of total retail dari 16% menjadi 19%. Saat ini konsumen telah semakin terbiasa dan menyadari kenyamanan juga kemudahan dari berbelanja online. Selain mengurangi risiko penularan virus dari berbelanja ke toko fisik, berbelanja online juga dapat menghemat waktu konsumen dalam berbelanja.
Meskipun angka penjualan online diprediksi akan mengalami sedikit perubahan pada masa pos-pandemi, namun konsensus populer telah sepakat bahwa penjualan di e-commerce akan terus meningkat kedepannya.
Saat ini telah banyak brand yang mencari jalan menjual produk mereka dengan cara yang sama untuk berbagai region—misalnya dengan menggunakan ukuran kemasan, atau grafik visual yang sama.
Terdapat dua motivasi yang mendasari hal tersebut yaitu global branding dan upaya efisiensi pengeluaran. Sebagai contoh kasus, jika Anda memiliki mesin bottle filling yang sama di seluruh daerah produksi Anda, maka Anda akan lebih mudah dalam memindahkan mold, atau melakukan transfer alat dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
Munculnya pandemi membawa dampak buruk bagi permintaan commercial packaging. Sebaliknya, permintaan akan consumer packaging kian meningkat. Faktor dari fenomena tersebut adalah stay-at-home consumption berlawanan dengan away-from-home experience. Di satu sisi, konsumen dipaksa untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah untuk mencegah penularan virus. Namun di sisi lain, terdapat potensi peningkatan kegiatan di area publik setelah pandemi berakhir.
Untuk dapat merespon kebutuhan pasar dengan baik, pemilik brand dan pemasok kemasan perlu mengidentifikasi apakah tren permintaan kemasan akan kembali seperti sebelum pandemi atau tidak pada masa pos-pandemi.
Bahkan di tengah pandemi seperti saat ini, aspek keberlanjutan lingkungan tetap menjadi fokus utama di berbagai industri manufaktur, termasuk industri kemasan. Banyak brand yang merespon hal tersebut dengan membuat kemasan produk mereka lebih ramah lingkungan.
Demikian informasi mengenai kiat mempersiapkan era pos-pandemi untuk pelaku bisnis di industri kemasan. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.
Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!