Diposting 19 Jul 2021 di Environment
Tim peneliti dari Washington State University (WSU) berhasil mengembangkan teknologi baru yang dapat mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar jet hanya dalam waktu satu jam, dengan metode yang efektif. Penemuan tersebut dipublikasikan pada jurnal Chem Catalysis.
Dalam studi tersebut, tim peneliti WSU memaparkan metode penemuan mereka dalam mengonversi 90 persen plastik menjadi bahan bakar jet dan produk hidrokarbon lainnya dalam waktu 60 menit. Tim peneliti percaya bahwa proses baru ini dapat menambahkan insentif finansial yang sangat dibutuhkan untuk inisiatif daur ulang plastik di seluruh dunia.
Pengelolaan Limbah plastik menjadi salah satu permasalahan keberlanjutan lingkungan yang dihadapi oleh berbagai negara saat ini. Menurut World Economic Forum, setiap tahunnya terdapat 10 juta ton limbah plastik yang bermuara di lautan. Besaran jumlah limbah plastik tersebut lah yang menjadi penyebab meningkatnya Pacific Garbage Patch secara eksponensial.
Meskipun kesadaran publik akan permasalahan limbah plastik terus meningkat, namun masih terdapat kendala finansial khususnya dalam intensifikasi inisiatif daur ulang dalam skala global.
Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh industri daur ulang plastik yaitu fakta bahwa metode daur ulang mekanis plastik dengan melelehkan plastik dan membentuknya kembali menjadi produk baru, cukup menurunkan nilai ekonomis dan kualitas dari produk hasil daur ulang. Hal itu membuat insentif finansial yang dapat mendorong industri tersebut dalam skala global pun tidak begitu besar.
Sementara di sisi lain, metode daur ulang kimiawi yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas lebih tinggi membutuhkan biaya produksi yang relatif besar dan juga proses yang cukup panjang dan lama.
Dalam memecahkan permasalahan tersebut, tim peneliti dari WSU mengembangkan proses katalis yang dapat mengubah polietilena—jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia—menjadi bahan bakar jet atau pelumas bernilai tinggi lainnya secara efektif.
Dengan metode ini, peneliti menggunakan ruthenium pada katalis karbon. Proses tersebut dapat mengubah kurang lebih 90 persen plastik menjadi bahan bakar jet pada suhu yang relatif rendah (220°C). Kebutuhan suhu pemrosesan yang relatif rendah tersebut sangat penting bagi kemudahan proses komersialisasi metode ini.
Para peneliti juga menjelaskan bahwa proses tersebut dapat disesuaikan untuk mengembangkan produk yang berbeda sesuai permintaan, yang berarti dapat digunakan secara luas untuk berbagai macam kebutuhan.
Metode ini dapat menjadi solusi bagi dua permasalahan lingkungan karena dapat membantu mengurangi jumlah limbah plastik dan menghasilkan material sumber bahan bakar baru, sehingga ketergantungan akan bahan bakar fosil semakin berkurang.
Para peneliti mengatakan tujuan mereka selanjutnya adalah meningkatkan skala proses mereka sehingga metode ini dapat dikomersialkan di masa depan. Mereka juga bertujuan untuk bereksperimen dengan plastik lain untuk memungkinkan proses yang menangani lebih lebih banyak sampah plastik dunia.
Demikian informasi mengenai penemuan teknologi terbaru dalam industri daur ulang plastik. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.
Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!