Diposting 6 Sep 2021 di Environment
Upaya untuk membuat kemasan yang lebih ramah lingkungan atau yang biasa disebut dengan sustainable packaging telah menjadi prioritas berbagai brand dan bisnis di seluruh dunia selama satu dekade belakangan ini.
Hal ini demikian seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran publik terhadap isu keberlanjutan. Bahkan menurut survei yang dilakukan oleh Boston Consulting Group, 74% konsumen menyatakan rela untuk mengeluarkan dana lebih untuk membeli produk yang dikemas oleh kemasan yang ramah lingkungan.
Salah satu solusi kemasan ramah lingkungan paling populer di kalangan konsumen adalah recyclable packaging atau kemasan yang bisa didaur ulang. Namun sayangnya, penggunaan recyclable packaging tergolong sulit dan tidak efisien untuk diterapkan pada berbagai macam produk. Hal tersebut pun memaksa para pemilik brand untuk berinovasi dan mengadopsi opsi-opsi kemasan ramah lingkungan lainnya yang saat ini menjadi tren di industri kemasan.
Berikut penerapan beberapa solusi kemasan ramah lingkungan yang menjadi tren beberapa tahun belakangan ini.
Konsep kemasan isi ulang saat ini mulai banyak diterapkan oleh banyak brand di berbagai negara. Penerapan konsep ini sebetulnya cukup sederhana. Pemilik toko akan menjual atau menyediakan produknya dalam jumlah yang besar, dan konsumen yang ingin membeli ulang produk tersebut hanya butuh membawa kemasan kosong bekasnya untuk dilakukan isi ulang.
Penggunaan kemasan atau kontainer isi ulang seperti ini dapat membantu bisnis untuk mereduksi biaya transportasi dan manufaktur. Namun kesuksesan penerapannya akan bergantung kepada beberapa faktor seperti penerimaan dari publik, dan ketersediaan kemasan atau kontainer isi ulang dalam jumlah yang banyak.
Konsep ini sebetulnya hampir mirip dengan refillable parent packaging. Namun yang jadi pembeda adalah, pada refillable parent packaging pengisian ulang dilakukan oleh konsumen kepada retailer. Sedangkan pada bulk dispenser refilling, pengisian ulang dilakukan oleh retailer kepada wholesaler atau pusat grosiran.
Saat ini konsep bulk dispenser refilling populer diterapkan di berbagai negara seperti Amerika, Kanada, Eropa, Brazil, Afrika Selatan, bahkan Indonesia.
Kemasan atau kontainer yang bisa dikembalikan atau digunakan kembali sebetulnya bukanlah sebuah konsep yang baru di pasar B2B. Produsen, sebetulnya telah terbiasa menggunakan kontainer-kontainer yang bisa digunakan berulang kali seperti peti, drum, pallet plastik, dan masih banyak lagi.
Namun, saat ini konsep tersebut telah berekspansi dan mulai diterapkan oleh bisnis dan kalangan yang lebih luas dengan menggunakan kontainer dan alat makan yang bisa dikembalikan untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Beberapa pioneer yang menerapkan konsep tersebut antara lain CupClub (Inggris), Globelet (Australia), ReCup (Jerman), dan CupKita (Indonesia). Konsumen yang membeli produk dengan begitu dapat mengembalikan gelas yang dipakai kepada kios untuk digunakan kembali.
Post-consumer recycled (PCR) resin adalah plastik hasil daur ulang yang digunakan untuk memproduksi kemasan produk seperti botol minum, plastik lembaran, plastik film, dan kontainer plastik.
Permintaan akan PCR saat ini semakin meningkat seiring banyaknya brand yang ingin meningkatkan konten PCR pada kemasan yang digunakannya. Beberapa industri yang banyak menggunakan PCR sebagai bahan kemasan antara lain industri elektronik, retail, farmasi, dan medis.
Saat ini, edible film atau film yang bisa dikonsumsi telah tersedia secara komersial. Terdapat beberapa material yang dapat digunakan untuk membuat kemasan edible, namun yang paling populer digunakan adalah chitosan, yang merupakan polisakarida yang mengandung antibakteri alami.
Selain dapat dikonsumsi, kemasan edible juga dapat melindungi produk makanan di dalamnya dari kontak terhadap mikroba yang dapat mengkontaminasi makanan. Kemasan ini juga menghalangi perkembangan bakteri dengan menghalangi pasokan oksigen di dalam kemasan.
Untuk saat ini, edible film digunakan sebagai kemasan buah-buahan dan sayuran. Tetapi para ilmuwan makanan percaya bahwa pada akhir tahun 2021, kemasan ini akan akan diadopsi oleh restoran untuk layanan takeaway.
Demikian informasi mengenai tren kemasan plastik ramah lingkungan beberapa tahun ke depan. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.
Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!