Diposting 8 Mar 2021 di Plastic
Tahukah Anda bahwa 4% kerak bumi terdiri dari kalsium karbonat? Kalsium karbonat, atau CaCO3 merupakan bentuk alami dari kapur, batu kapur, dan marmer, yang terbentuk dari sedimentasi atas fosil hewan bercangkang dan terumbu karang selama jutaan tahun.
Kalsium karbonat biasanya diekstraksi dengan cara penambangan atau penggalian. Kalsium karbonat murni juga dapat diproduksi dari marmer, atau dengan memberikan karbon dioksida pada larutan kalsium hidroksida. Produk yang tercipta dari cara yang terakhir secara spesifik disebut dengan ‘percipitated calcium carbonate’ atau PCC. PCC memiliki ukuran partikel yang sangat stabil (2 mikron dalam diameter), dan biasanya digunakan untuk memproduksi kertas.
Tipe produk kalsium karbonat lainnya adalah ‘ground calcium carbonate’ atau GCC. Seperti penamaannya, GCC diproduksi dengan cara menumbuk batu kapur dan membuatnya menjadi bentuk bubuk yang biasanya digunakan pada pengaplikasian industrial dan farmasi.
Kalsium karbonat merupakan mineral yang paling banyak digunakan pada industri kertas, plastik, cat, dan coatings, sebagai filler dan pigmen coating. Pada industri kertas, kalsium karbonat digunakan karena karakteristiknya yang memiliki warna cerah alami, dan digunakan sebagai filler untuk membuat kertas cerah.
Kalsium karbonat secara luas digunakan sebagai suplemen kalsium, antasida, pengikat fosfat, dan material dasar dari obat tablet. Kalsium karbonat juga bisa Anda temukan di swalayan dalam bentuk baking powder, pasta gigi, dan tepung.
Kalsium karbonat merupakan salah satu material yang sangat penting pada industri konstruksi sebagai material bangunan dan bahan tambahan semen. Mineral yang satu ini digunakan pada pembuatan adukan semen untuk perekat batu bata, balok beton, batu, atap sirap, dan ubin. Kalsium karbonat jika terurai dapat membentuk karbon dioksida yang digunakan pada sektor industri untuk menetralisir kondisi asam dari tanah dan air.
Salah satu pengaplikasian yang jarang diketahui adalah bahwa kalsium karbonat dapat digunakan untuk membantu perkembangan beberapa jenis unggas ternak. CaCO3 dicampur dengan pakan ternak dan menjadi sumber nutrisi esensial bagi pertumbuhan tulang dan telur unggas.
Kalsium karbonat juga merupakan aditif yang sangat penting dalam pembuatan gelas dan keramik. 20-25% bahan baku pembuatan kaca merupakan kalsium karbonat, yang dapat membuat produk menjadi lebih stabil pada kondisi lingkungan alami. Begitupun pada pembuatan keramik, kalsium karbonat digunakan sebagai aditif untuk membuat proses pembuatan keramik menjadi lebih cepat.
Demikian sekilas penjelasan mengenai kalsium karbonat dan pengaplikasiannya pada berbagai sektor industri. Kunjungi website Tokoplas untuk mendapatkan informasi lain seputar plastik atau mengetahui tren harga plastik saat ini.
Bagi Anda pebisnis plastik, Anda juga bisa menemukan produk klasium karbonat pilihan untuk kebutuhan plastik Anda di Tokoplas.
Tokoplas merupakan online marketplace resin/ biji plastik pertama dan terbesar di Indonesia yang memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli resin/biji plastik dengan informasi yang lengkap, transparan, dan harga yang bersaing.