Diposting 22 Des 2021 di Plastic
Tentunya Anda sering menemui produk berbahan plastik dengan warna yang beragam setiap harinya. Namun sebetulnya, warna tersebut bukanlah warna asli dari bahan plastik. Plastik atau resin pada dasarnya tidak memiliki warna.
Untuk dapat memilki warna, perlu ditambahkannya aditif colorant tertentu pada masa pemrosesan plastik.
Dari segi metode sendiri, setidaknya terdapat dua teknik yang digunakan dalam menambahkan warna pada produk plastik, yaitu external coloring dan internal coloring. External coloring merupakan metode pewarnaan yang diaplikasikan pada permukaan plastik. Teknik yang masuk dalam kategori ini antara lain printing, coating, dan plating.
Metode kedua, yaitu internal coloring, merupakan teknik pewarnaan plastik dengan menambahkan pewarna pada campuran plastik pada proses pelelehan dan pencetakan. Tidak seperti external coloring, material plastik yang melalui proses pewarnaan internal akan memiliki warna yang seragam baik di permukaan maupun bagian dalam produk. Perwarna yang digunakan dalam proses internal colorant biasanya disebut dengan plastic colorant.
Tidak hanya menambahkan aspek estetis semata, pewarnaan plastik juga dapat meningkatkan aspek kegunaan dan juga kualitas dari produk plastik.
Pewarnaan plastik juga memiliki peran identifikasi. Mengambil contoh dari kehidupan kita sehari-hari, pada beberapa negara, tutup botol plastik untuk minuman panas biasanya diwarnai oranye.
Selain itu, warna juga secara efektif digunakan untuk melindungi produk plastik. Misalnya, bagian luar produk diwarnai hitam untuk melindunginya dari sinar UV.
Pewarna plastik juga berperan dalam meningkatkan fungsionalitas produk. Misalnya, bumper mobil menggunakan karbon hitam sebagai pewarna plastik untuk meningkatkan ketahanan terhadap cuaca.
Terdapat berbagai jenis pewarna plastik yang tersedia di pasaran termasuk masterbatch, colored pellets, colored compound, dry color, paste color, dan liquid masterbatch.
Masterbatch merupakan pewarna plastik dengan bentuk pelet. Martesbatch diproduksi dengan cara mencampurkan pigmen ke dalam pelet dengan konsentrasi yang tinggi. Masterbatch menampilkan dispersi yang sangat baik, dan pewarnaan yang merata.
Selain itu, dengan menggunakan masterbatch Anda tidak perlu khawatir akan terjadinya kontaminasi mesin dan material. Karena sudah berbentuk biji, masterbatch tidak akan mengotori area produksi.
Dry color merupakan pewarna plastik dalam bentuk bubuk dan diproduksi dengan mencampurkan pigmen dengan metal soaps. Dry color merupakan jenis pewarna plastik yang paling rendah biaya.
Namun karena berbentuk bubuk, dry color memiliki kelemahan dari segi pemrosesan, seperti mudah tercecer, dapat mengotori mesin dan material, juga pengukuran takarannya yang lebih sulit.
Paste color dan liquid masterbatch merupakan pewarna plastik dalam bentuk cair. Yang membedakan antara paste color dan liquid masterbatch adalah viskositasnya. Paste color umumnya digunakan ketika resin dasar berbentuk cair seperti vinyl chloride. Sedangkan liquid masterbatch digunakan pada pengaplikasian dimana warna produk yang dibutuhkan tidak perlu menonjol, atau semi-transparan.
Demikian informasi mengenai pewarna plastik (plastic colorant) beserta jenis-jenisnya. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.
Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!