Diposting 8 Feb 2021 di Plastic
Secara umum, plastik dapat dikategorikan menjadi dua macam: sintetis dan biobased. Plastik sintetis dibuat dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Sedangkan plastik biobased terbuat dari material terbarukan seperti karbohidrat, pati, minyak nabati, dan bakteria.
Plastik yang saat ini banyak beredar merupakan plastik sintetis. Hal ini disebabkan karena metode manufakturnya yang cenderung lebih mudah jika dibandingkan dengan pembuatan plastik biobased. Namun, cadangan minyak yang terbatas membuat permintaan plastik berbahan dasar material terbarukan semakin meningkat.
Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai proses pembuatan plastik yang paling umum beredar saat ini, yaitu plastik sintetis. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai plastik biobased, Anda bisa menuju artikel berikut.
Sebagian besar plastik diproduksi menggunakan langkah berikut:
Proses diawali dengan pengambilan bahan mentah untuk pembuatan plastik yang sebagian besar adalah minyak mentah, dan gas alam.
Proses pemurnian dilakukan untuk mentransformasi minyak mentah menjadi produk petroleum guna menghasilkan zat kimia yang akan berguna untuk proses selanjutnya, termasuk “monomer” (molekul yang merupakan bahan dasar dari polimer).
Pada proses ini, minyak mentah dipanaskan di dalam tungku, yang kemudian dikirim menuju unit distilasi, dimana minyak mentah berat (heavy crude oil) dipisahkan dengan senyawa yang krusial untuk pembuatan plastik.
Polimerisasi merupakan sebuah proses dalam industri petroleum dimana minyak gas (gasoline) seperti ethylene, propylene, dan butylene dikonversi menjadi hidrokarbon dengan berat molekul yang lebih tinggi (polimer). Hal ini terjadi ketika monomer terikat secara kimiawi ke dalam rantai. Ada dua mekanisme berbeda untuk polimerisasi:
Merupakan polimerisasi dengan penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh suatu intermediet, yang biasanya berupa radikal, anion, kation dan membentuk polimer.
Polimerisasi adisi biasanya terjadi pada unit monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Reaksi adisi mengakibatkan terbukanya ikatan rangka menjadi ikatan tunggal.
Beberapa contoh polimer dari hasil polimerisasi adisi termasuk: polistirena, polietilena, poliakrilat, dan metakrilat. Polimer yang dihasilkan dari proses polimerisasi adisi memiliki sifat lengai atau sukar untuk bereaksi secara kimia. Atas alasan tersebut, polimer adisi merupakan non-biodegradable.
Polimerisasi kondensasi adalah proses pembentukan polimer melalui penggabungan molekul-molekul kecil lewat reaksi yang melibatkan gugus fungsi, dengan atau tanpa diikuti lepasnya molekul kecil.
Dengan kata lain, polimerisasi kondensasi hanya dilangsungkan oleh monomer yang mempunyai gugus fungsional. Molekul kecil yang dilepaskan biasanya adalah air. Selain itu, metanol juga sering dihasilkan sebagai efek samping polimerisasi kondensasi.
Polimer hasil dari proses polimerisasi kondensasi antara lain poliester, poliamida, poliuretana, dan polisiloksan.
Pada tahap compounding, beberapa campuran material digabungkan dengan cara pemanasan untuk membuat formulasi plastik. Umumnya, compounding dilakukan dengan ekstruder yang diikuti dengan proses pembentukan biji plastik.
Setelah plastik membentuk pelet, maka tahapan selanjutnya adalah pencetakan menjadi berbagai macam produk. Plastik dapat dicetak dengan berbagai macam metode seperti injection molding, ekstrusi, blow molding, dan masih banyak lagi.
Tokoplas merupakan pasar digital resin/ biji plastik pertama dan terbesar di Indonesia yang memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli resin/biji plastik dengan informasi yang lengkap, transparan, dan harga yang bersaing.
Temukan resin/biji plastik kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!