Tokoplas.com required javascript enable

Mengenal Metode dan Desain Sistem Cooling pada Injection Molding

Diposting 15 Sep 2022 di Technology

Tokoplas Ecommerce Indonesia

Proses mold cooling atau pendinginan adalah salah satu proses yang krusial ketika injection molding. Cooling baru akan dilakukan setelah bahan plastik cair disuntikkan ke dalam cetakan dan telah membentuk benda padat.


Jika proses mold cooling berjalan tidak tepat, maka hasil dari cetakan tidak akan terbentuk sempurna seperti permukaan yang tidak rata, menyusut atau melengkung. Hasil yang tidak sempurna tersebut pada akhirnya perlu dicetak ulang atau dibuang karena tidak bisa dipakai lagi.


Tipe Metode Cooling dalam Injection Molding

Pada dasarnya, ada dua metode pendinginan pada injection molding, antara lain:

Standard Cooling Mold

Metode cooling yang menggunakan cara standar menggunakan saluran yang dibentuk melalui alat seperti drilling atau milling. Saluran tersebut dibuat membentuk garis lurus, walau pada beberapa saluran ada pula yang menggunakan alat tambahan seperti baffle dan bubbler. Pendinginan menggunakan cara standar ini cocok untuk benda yang secara geometris lebih sederhana sehingga akan pendinginan seluruh bagian berjalan efektif.

Conformal Cooling Mold

Jika standar cooling mold diperuntukkan untuk bentuk yang relatif simpel, maka conformal cooling mold sebaliknya. Saluran yang digunakan pada conformal cooling mengikuti bentuk mold yang jauh lebih kompleks supaya pendinginan dapat menjangkau titik yang sulit dijangkau. Alhasil, proses pendinginan berjalan efektif dan efisien walau bentuk mold yang rumit.


Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Desain Mold Cooling

Pendinginan biasanya memakan waktu 75% dari siklus produksi. Inilah yang membuat kontrol sistem pendinginan harus dilakukan dengan hati-hati. Jika tidak, proses pendinginan ekstra dapat meningkatkan siklus dan waktu produksi jadi lebih lama.


Inilah beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam desain sistem mold cooling:

  1. Pastikan bahwa saluran pendingin berada sedekat mungkin dengan bagian paling tebal dari rongga cetakan.
  2. Saluran pendingin yang lebih besar harus berada pada diameter yang sama di seluruh cetakan.
  3. Beberapa saluran yang lebih kecil lebih baik daripada satu saluran besar
  4. Pertimbangkan perpindahan panas dalam pemilihan bahan cetakan agar pendinginan lebih efektif.
  5. Dinginkan mold secara konsisten di kedua bagian cetakan.


Faktor yang Membuat Desain Mold Cooling Efektif

Jika Anda sudah mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk membentuk design mold cooling, maka Anda juga perlu mengetahui faktor apa saja yang menunjang efektivitas desain mold cooling, yakni:

Baffle

Sebuah baffle akan mengarah pada sudut yang tepat ke saluran pendinginan utama serta membentuk semi lingkaran. Fungsi utama dari baffle adalah untuk meningkatkan luas permukaan yang dapat dicapai oleh pendingin, karena pendingin mengalir melalui satu sisi baffle dan keluar dari sisi lainnya.

Bubbler

Bubbler adalah sebuah saluran kecil yang mengalir dari saluran utama. Sama halnya dengan baffle, bubbler akan mengalirkan cairan pendingin untuk menjangkau seluruh permukaan. Pendingin mengalir melalui tabung, kemudian mengalir ke bagian luar tabung untuk kembali ke saluran pendingin utama.

Thermal Pin

Sebuah thermal pin berisi cairan yang mendingin dengan cara mengambil panas dari mold, kemudian cairan akan menguap dan mengembun kembali menjadi cairan saat aliran pendingin mencapainya. Siklus ini dapat kembali berulang secara kontinu.


Itulah ulasan mengenai desain mold cooling. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.


Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!

Share it

Artikel Terkait