Diposting 8 Sep 2021 di Environment
Nampaknya hampir mustahil membayangkan keseharian kehidupan modern saat ini tanpa kehadiran plastik. Material yang satu ini telah membawa berbagai dampak positif bagi berbagai aspek kehidupan modern.
Sebagai contoh misalnya, dengan digunakan plastik untuk membuat perangkat elektronik yang Anda gunakan untuk membaca artikel saat ini, Anda memiliki kesempatan untuk terkoneksi dengan orang lain atau informasi yang lebih luas.
Namun sama seperti material lain, tanpa adanya perilaku yang bijak dalam pemanfaatannya, plastik pun dapat membawa dampak negatif. Salah satu yang terjadi saat ini adalah menumpuknya limbah plastik.
Diestimasikan terdapat 8.3 miliar ton plastik telah diproduksi dari tahun 1950 sampai dengan 2015, dan 75% diantaranya berakhir menjadi limbah. Akumulasi limbah yang semakin banyak tersebut tentu akan membawa dampak buruk bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Berbagai upaya, inovasi dan penelitian telah dilakukan untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut, dan salah satunya adalah chemical recycling, yang akan menjadi tema pembahasan artikel ini.
Untuk mengatasi masalah lingkungan akibat plastik tersebut, maka kita perlu memberikan nilai kepada limbah plastik sebagai salah satu sumber daya bisa dimanfaatkan. Selain dengan melakukan pembakaran untuk memanfaatkan energi yang terkandung dalam limbah plastik, daur ulang juga merupakan solusi alternatif lain.
Saat ini, metode yang paling populer digunakan untuk mendaur ulang plastik adalah daur ulang mekanis, dimana plastik disortir, dilelehkan dan dicetak ulang menjadi produk baru.
Namun, metode ini umumnya hanya akan menghasilkan plastik dengan kualitas yang lebih rendah dari plastik virgin. Selain itu, semakin sering plastik tersebut didaur ulang dengan metode ini, maka kualitasnya pun akan semakin menurun.
Untuk memastikan bahwa plastik daur ulang tetap memiliki kualitas yang baik, maka diperlukan penerapan metode lain. Dalam konteks ini, chemical recycling menawarkan solusi untuk membuat plastik dapat didaur ulang tanpa mengalami degradasi material yang signifikan.
Pada umumnya, plastik terbuat dari rantai panjang molekul yang dikenal sebagai polimer. Polimer sendiri terbentuk dari bangunan ikatan molekul monomer yang berulang. Monomer ini memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, dan ikatan diantaranya akan menentukan karakteristik dari plastik tersebut.
Sementara daur ulang mekanis membutuhkan proses pelelehan, daur ulang kimiawi hanya bergantung pada proses transformasi kimiawi untuk mengurai ikatan antar monomer. Dengan kata lain, daur ulang kimiawi mengurai plastik sampai ke level molekulnya.
Hal itu berarti monomer plastik dapat dibentuk kembali menjadi material dengan nilai kimiawi yang lebih baik. Teknik tersebut dapat dilakukan pada sebagian besar jenis plastik. Namun untuk beberapa jenis plastik lainnya yang memiliki ikatan monomer lebih kuat, seperti poliolefin, akan cenderung sulit untuk didaur ulang dengan metode kimiawi.
Hal tersebut demikian karena pada metode daur ulang kimiawi sederhana, pemotongan rantai karbon cenderung acak sehingga tidak dapat dipotong menjadi monomer tertentu. Pemotongan rantai akan cenderung memotong ikatan monomer yang lebih lemah terlebih dahulu.
Pada kasus itu, proses lain yang biasa disebut pirolisis digunakan dengan cara memanaskan atau membakar limbah plastik untuk memproduksi bahan bakar atau wax.
Dengan menerapkan chemical recycling dalam skala besar, limbah plastik akan memiliki nilai ekonomis yang lebih baik. Hal itu karena chemical recycling memungkinkan industri kimia dan plastik untuk memproduksi bahan baku sekunder yang berkualitas.
Selain itu, penerapan chemical recycling juga dapat membantu mengurangi dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan. Chemical recycling memiliki jejak karbon yang lebih rendah secara keseluruhan dibandingkan dengan praktik pembakaran dan penimbunan limbah plastik.
Demikian informasi mengenai tren kemasan plastik ramah lingkungan beberapa tahun ke depan. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.
Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!