Diposting 25 Jul 2020 di Plastic
Tahukah Anda, sebagian besar plastik yang kita kenal sekarang adalah bentuk dari turunan polyethylene atau dikenal juga sebagai polietilena (PE). Penggunaannya makin dikenal sejak dikembangkan melalui katalis temuan Karl Ziegler dan Giulio Natta pada tahun 1950an. Sejak itu, polietilena dikembangkan menjadi berbagai jenis turunan dengan fungsi yang berbeda.
Polyethylene atau polietilena merupakan polimer termoplastik yang memiliki struktur kristalin. Karena terbentuk dari polimer termoplastik, plastik jenis PE bisa melunak atau meleleh jika dipanaskan dan kembali keras setelah suhunya kembali normal. Hal ini membuat polimer yang satu ini bisa didaur ulang dengan cara dilelehkan dan dibentuk kembali.
Jika dilihat dari susunan elemennya, polyethylene terdiri dari susunan molekul dengan rantai karbon yang padat. Makin bercabang susunan rantai karbonnya, makin lentur pula hasil akhir dari turunan polyethylene.
Setiap turunan polyethylene memiliki fungsi tertentu karena sifat fisiknya yang berbeda. Lalu, jika kita membandingkan LDPE vs LLDPE vs HDPE, mana yang lebih bagus?
Linear Low Density Polyethylene atau LLDPE merupakan bahan plastik yang paling lentur jika dibandingkan dengan turunan polietilena yang lain. LLDPE merupakan campuran dari LDPE sehingga memiliki daya regang yang lebih kuat dan pada waktu yang sama juga lembut—sehingga bisa lebih fleksibel.
LLDPE sering ditemukan dalam bentuk film atau lembaran dengan karakteristik putih susu. Di berbagai lokasi, LLDPE lembaran digunakan sebagai pelapis bawah karpet karena tahan terhadap tekanan. Ketebalan yang biasanya diproduksi adalah antara 0,8 – 1,2 milimeter.
Plastik jenis ini memiliki ketahanan yang cukup bagus terhadap bahan kimia dan tekanan, tetapi tidak bisa menampung bahan berjenis gas. Dengan kepadatan sekitar 0,93 g/cm2 baik untuk menahan vaporisasi air.
Polyethylene dengan jenis Low Density Polyethylene atau LDPE adalah bahan plastik yang paling umum digunakan. Karakter fisiknya sangat fleksibel dan mudah diaplikasikan ke berbagai permukaan. Jenis polietilena ini bisa ditemukan penggunaannya pada konstruksi, terpal pelindung, dan pelapis pada lahan agrikultur.
Untuk LDPE dengan bentuk lembaran, biasanya ketebalan yang bisa dipilih adalah antara 0,1 – 1,5 milimeter. Meski memiliki daya regang yang cukup rendah, LDPE cenderung lebih elastis. Kisaran kepadatan LDPE berada antara 0,910 dan 0,940 g/cm2. Hal tersebut membuat plastik jenis ini memiliki performa baik dalam menahan tekanan.
Sesuai namanya, High Density Polyethylene atau HDPE memiliki struktur molekul yang rapat. Ini membuat HDPE paling kuat daripada turunan polyethylene lainnya. Biasanya, HDPE digunakan sebagai lapisan pada kardus susu, wadah detergen, tempat sampah, dan peralatan dapur lain.
Struktur molekulnya padat, mencapai 0,963 g/cm2. HDPE memiliki ketahanan yang cukup cemerlang terhadap bahan kimia, sinar ultraviolet, dan air. Karakteristik fisiknya sedikit keras dan tidak terlalu lentur seperti jenis polyethylene lain.
Sebelum dibentuk, HDPE memiliki ketebalan awal sekitar 0,3 – 2,5 milimeter. Karena mudah disatukan dan dibuat menjadi lembaran yang lebih besar, lembaran HDPE juga sering digunakan sebagai lapisan kolam, kanal, atau penampung minyak untuk menahan rembesan.
Perbandingan antara LDPE vs LLDPE vs HDPE bisa dilakukan dengan melihat kebutuhan Anda. Sebagai kesimpulan, berikut adalah hal yang bisa Anda pertimbangkan saat memilih jenis plastik yang sesuai:
Setiap jenis memiliki karakteristik berbeda untuk kebutuhan spesifik. Menariknya, plastik jenis polyethylene terbilang mudah untuk diaplikasikan ke berbagai pemakaian. Jika Anda masih belum bisa menentukan pilihan di antara LDPE vs LLDPE vs HDPE, Anda dapat berkonsultasi dengan menghubungi Tokoplas dan dapatkan solusi terbaik untuk kebutuhan plastik di perusahaan Anda!