Diposting 19 Mei 2022 di Plastic
Plastic blending adalah cara yang paling efisien dan komprehensif untuk menggabungkan lebih dari satu material, dalam proporsi yang telah ditentukan sebelumnya, dan kemudian mencampurnya bersama-sama dalam persiapan untuk memproduksi komponen atau produk plastik.
Pada artikel ini Anda akan menemukan beberapa informasi terkait plastic blending mulai dari mengapa blending diperlukan, bagaimana proses blending dilakukan, dan pengaplikasiannya.
Plastic blending merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mengombinasikan bahan-bahan material dalam proporsi yang telah ditentukan untuk memproduksi komponen plastik tertentu. Material yang akan dicampur bisa diukur berdasarkan kuantitas (volumetric blending) ataupun berdasarkan bobot (gravimetric blending).
Proses pengukuran tersebut biasanya disebut dengan dosing, yang dapat diakomodasi oleh feeder pada throat mesin pengolah, atau dalam blender multi-komponen yang sepenuhnya otomatis.
Proses plastic blending atau pencampuran plastik memungkinkan Anda untuk menggabungkan sifat atau karakteristik dari beberapa material untuk menghasilkan produk dengan peforma yang lebih optimal.
Blending menawarkan peluang untuk menggunakan resin berbiaya lebih rendah namun tetap mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja produk hasil akhirnya. Blending juga dapat menurunkan biaya pengeluaran, meningkatkan kualitas hasil produk, dan menyesuaikan spesifikasi bahan untuk produk Anda.
Sebagai contoh kasus, Anda ingin handle pintu mobil yang kuat dan tahan akan cuaca ekstrem. Menggunakan satu jenis plastik saja, ABS misalnya, untuk membuat komponen tersebut tidak akan mungkin mendapatkan karakteristik produk yang diinginkan. Oleh karena itu, Anda butuh mencampurkan plastik ABS dan plastik PC untuk mendapatkan sifat ABS yang memiliki kekuatan mekanik yang baik dan ketahanan cuaca dari plastik.
Perlu Anda perhatikan juga bahwa tidak semua plastik dapat dicampurkan antara satu jenis dan yang lainnya. Banyak jenis plastik yang tidak kompatibel antara satu sama lain dan jika dicampurkan dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan atau membahayakan keselamatan operator.
Campuran plastik yang paling umum digunakan saat ini adalah: ABS dengan PC, ABS dengan PVC, PC dengan PBT, dan PS dengan PPS.
Berikut ini beberapa contoh situasi umum dimana proses plastic blending dibutuhkan.
Salah satu tantangan umum yang biasanya dihadapi pengolah adalah bagaimana caranya memanfaatkan regrind yang dihasilkan dari proses pengolahan. Meskipun bahan reground masih bisa dijual kembali, namun solusi dengan hasil yang paling optimal adalah menggunakan kembali regrind pada proses produksi dengan mencampurnya dengan plastik virgin.
Untuk mencapai karakteristik produk tertentu, maka diperlukan penambahan beberapa material aditif tertentu. Maka dari itu, proses blending antara material plastik dan aditif atau pewarna dilakukan untuk memastikan bahwa karakteristik pemrosesan yang diperlukan tercapai.
Demikian pembahasan seputar plastic blending termasuk pengertian, proses, dan pengaplikasiannya. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.
Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!