Tokoplas.com required javascript enable

Apa Perbedaan antara Plastik PP dan Plastik PE?

Diposting 5 Okt 2020 di Plastic

Tokoplas Ecommerce Indonesia

Tak bisa dipungkiri bahwa masyarakat di era modern ini masih bergantung pada plastik. Hal ini menjadikan plastik mudah ditemukan dimana saja. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, kemasan makanan, sparepart kendaraan, hingga untuk keperluan industri. Meskipun banyak plastik yang mungkin terlihat sama, nyatanya plastik memiliki jenis dan sifat yang berbeda.


Di antara berbagai jenis plastik yang tersedia saat ini, ada dua jenis plastik yang paling populer digunakan, yaitu Polipropilena (PP) dan Polietilena (PE). Baik jenis plastik PP dan plastik PE sangat berguna.


Mari simak perbedaan Plastik PP dan plastik PE dengan membaca artikel berikut ini!

Polipropilena (PP)

Pembungkus plastik transparan yang digunakan sehari - hari terbuat dari plastik pp


Polipropilena atau plastik PP adalah polimer yang terbuat dari monomer propylene. Plastik PP merupakan jenis plastik kedua yang paling banyak diproduksi di dunia. Plastik PP dianggap sebagai “baja” dari plastik karena bisa dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan Anda.

Macam-Macam Polipropilena

Terdapat dua jenis plastik Polipropilena (PP), yaitu:

1. PP Homopolymer

PP homopolymer merupakan salah satu macam dari plastik PP yang paling banyak digunakan dan dapat ditemukan pada produk kemasan, tekstil, otomotif, dan listrik. Bahan ini lebih kuat dan lebih kaku dibanding varian plastik PP lainnya.

2. PP Copolymer

PP copolymer merupakan pencampuran etena dan propena pada proses polimerisasi. Campuran inilah yang membuat plastik PP menjadi lebih fleksibel. Jenis plastik PP ini cocok untuk penggunaan yang membutuhkan transparansi dan visual yang baik.

Kelebihan Polipropilena

Plastik PP merupakan bahan kemasan yang sangat baik dengan biaya produksi yang relatif murah. Selain itu, plastik PP memiliki kombinasi yang baik seperti fleksibilitas, kekuatan, dan ketahanan akan benturan. Hal ini juga membuat plastik PP cocok untuk komponen kelistrikan.

Kelemahan Polipropilena

Meskipun plastik PP memiliki ketahanan terhadap senyawa asam dan basa, plastik PP sangat mudah terdegradasi jika terkena hidrokarbon dan zat pengoksidasi. Plastik PP juga bahan yang mudah terbakar. Plastik PP menjadi rapuh saat suhu dibawah -20 derajat celcius dan mulai kehilangan kekuatan strukturnya pada suhu 120 derajat celcius. Paparan sinar UV juga membuat plastik PP menjadi mudah rapuh.

Pengaplikasian Polipropilena

1. Kemasan Produk

Plastik PP sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kemasan. Plastik PP dapat digunakan untuk membuat plastik shrink wrap hingga peralatan elektronik. Kemudian, plastik PP juga aman untuk kemasan makanan sekali pakai

2. Tekstil

Plastik PP juga dapat dipintal menjadi serat yang kemudian digunakan kembali untuk membuat benang yang sangat kuat dan murah. Menjadikannya sebagai pilihan utama sebagai wadah atau kemasan untuk penyimpanan dan pengangkutan produk makanan seperti sayuran dan buah-buahan.

3. Keperluan Medis

Karena plastik PP memiliki ketahanan terhadap pertumbuhan mikroba dan senyawa kimia, plastik PP sering digunakan oleh industri kesehatan seperti pembuatan jarum suntik, alat intravena, dan botol spesimen. Plastik PP yang digunakan untuk keperluan medis juga mampu menahan sterilisasi uap.

4. Otomotif

Keunggulan plastik PP yang mudah dibentuk menjadikannya sebagai salah satu produk yang paling banyak digunakan untuk komponen interior dan eksterior mobil. Beberapa pengaplikasian plastik PP pada mobil meliputi panel-panel mobil, bemper mobil, serta fender mobil.

Polietilena (PE)

Tutup botol plastik warna - warni yang kita temukan sehari - hari terbuat dari plastik pe


Polietilena adalah salah satu plastik yang paling serbaguna. Maka dari itu, tidak heran jika plastik PE sangat populer di dunia.


Monomer dasar yang digunakan untuk membuat plastik PE adalah ethylene, suatu hidrokarbon yang berbentuk gas. Senyawa ini sangat stabil, sehingga proses polimerisasi menjadi PE hanya dapat dilanjutkan dengan adanya katalis, seperti titanium chloride. Sebagian besar industri manufaktur plastik PE menggunakan polimerisasi koordinasi yang membutuhkan garam logam, seperti klorida dan oksida.

Macam-Macam Polietilena

Sifat fisik PE dapat dipengaruhi oleh percabangan rantai polimer. Tingkat percabangan mempengaruhi kerapatan polimer, kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanan termal.


Tiga jenis plastik PE yang paling umum digunakan yaitu, high-density polyethylene (HDPE), low-density polyethylene (LDPE), dan linear low-density polyethylene (LLDPE).

1. High-density Polyethylene (HDPE)

HDPE adalah jenis plastik PE termoplastik yang diproduksi pada suhu dan tekanan yang relatif rendah. HDPE merupakan plastik yang paling kuat dari jenis PE lainnya, seperti tahan terhadap cuaca, tembus cahaya, tahan pada suhu rendah, dan tahan terhadap senyawa kimia.


Penggunaan HDPE pun sangat beragam, mulai dari pembuatan peti, baki, kotak es, tutup botol, pipa, dan tangki.

2. Low-density Polyethylene (LDPE)

LDPE adalah jenis plastik PE yang diproduksi melewati proses polimerisasi dengan tekanan yang jauh lebih tinggi daripada HDPE. Seperti HDPE, LDPE juga memiliki ketahanan yang baik terhadap asam, alkali, dan alkohol.


LDPE digunakan untuk membuat lapisan kabel dan insulator sub-konduktor, pembuatan selang air, dan pipa. Namun, LDPE lebih sering digunakan untuk membuat kantong plastik.

3. Linear Low-density Polyethylene (LLDPE)

LLDPE secara struktural sangat mirip dengan LDPE. Namun, LLDPE ini sedikit berbeda dengan jenis plastik PE sebelumnya karena memiliki tingkat kelenturan yang lebih baik dibandingkan dengan jenis PE lainnya.


Dari perspektif lingkungan, LLDPE cukup ramah terhadap lingkungan karena proses pembuatannya berubah menjadi karbon dioksida dan air, bukan asap beracun.


LLDPE sering digunakan untuk pembuatan film plastik yang ketebalannya lebih tipis dari film plastik LDPE. Seperti halnya bubble wrap yang terbuat dari LLDPE dan sering digunakan untuk pelindung barang.

Kelebihan Polietilena

Jenis plastik PE yang bervariasi memiliki peran masing-masing dalam berbagai penggunaannya. Misalnya, tampilan LDPE yang sangat jernih membuatnya ideal untuk dijadikan sebagai kemasan makanan.


Plastik HDPE yang memiliki tampilan sedikit buram memiliki kekuatan renggang yang jauh lebih baik, sehingga lebih cocok digunakan sebagai wadah untuk zat berat seperti susu atau deterjen cair. Sedangkan plastik LLDPE memiliki karakteristik mekanis yang baik pada suhu tinggi maupun rendah, dan juga tidak mudah retak.

Kelemahan Polietilena

Sama seperti plastik PP, plastik PE juga memiliki ketahanan yang kurang baik terhadap radiasi sinar UV dan sangat mudah terbakar. Jika terkena senyawa hidrokarbon dan zat pengoksidasi, plastik PE akan mudah terdegradasi. Plastik PE juga cenderung menyusut lebih banyak jika digunakan dalam produksi injeksi molding.

Pengaplikasian Polietilena

1. Kemasan Produk

Plastik PE adalah bahan yang bagus dan murah untuk berbagai kebutuhan pengemasan produk. Plastik PE biasanya dimanfaatkan karena memiliki fleksibilitas yang baik, contohnya seperti squeeze bottles dan shrink wrap. Untuk pengemasan yang lebih kaku seperti peti, baki, botol susu, dan bahkan wadah besar untuk keperluan industri, dibuat menggunakan HDPE.

2. Tekstil

Karena kekuatan tarik HDPE sangat baik, serat yang terbuat dari bahan HDPE menjadi pilihan utama untuk tali dan jaring yang digunakan untuk olahraga, memancing, dan keperluan pertanian lainnya.

3. Barang Konsumen

Sebagian besar mainan plastik, khususnya yang fleksibel dibuat menggunakan LDPE. Sedangkan barang-barang lainnya seperti kotak es, tempat sampah, dan tangki air dibuat dengan HDPE.

4. Pipa dan Sambungannya

Salah satu kegunaan utama HDPE adalah pembuatan pipa beserta sambungannya untuk pasokan air, limbah, gas, dan keperluan industri lainnya. Hal ini dikarenakan HDPE memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan senyawa kimia.


Sementara itu, LDPE sering digunakan untuk pembuatan pipa dan selang air sederhana karena tingkat fleksibilitasnya lebih rendah, jika dibandingkan dengan HDPE.


Perbedaan Plastik PP dan PE


Polietilena dan polipropilena adalah plastik yang tersusun dari polimer. Meski demikian, terdapat beberapa perbedaan yang paling mencolok antara plastik PP dan PE, misalnya mengenai ketahanan dan pengaplikasiannya.


1. Ketahanan


PP memiliki ketahanan terhadap UV yang lebih kecil jika dibandingkan PE. Akan tetapi, titik leleh PE lebih rendah jika dibandingkan dengan PP. Tak hanya itu, juga PP sedikit lebih kaku dan tahan terhadap bahan kimia dibandingkan PE.


2. Pengaplikasian dalam Industri


PP biasa digunakan untuk pipa dan sambungannya, aksesoris, barang jadi untuk konsumen seperti wadah penyimpanan dan kotak mainan. Khusus untuk PE, penggunannya cukup umum dalam sektor otomotif, medis sampai sebagai bahan kemasan makanan sekali pakai.


Untuk lebih jelas, Anda bisa melihat ilustrasi tabel berikut:



Karakter fisik

Polipropilena

Polietilena

Ketahanan Kimia

Tinggi

Sangat Tinggi

Kekuatan Tarik

0.5-3.0 GPa

3.7-19 GPa

Muatan Statis

Tinggi

Rendah

Suhu leleh

163.8 °C (327 °F)

Polietilena kepadatan rendah meleleh pada 110 °C (230 °F), sementara polietilena kepadatan tinggi meleleh pada 120 °C (250 °F)

Tansparansi

Alami berwarna buram tetapi dapat dibuat tembus cahaya

Beberapa varian tembus cahaya



Itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan antara plastik PP dan plastik PE. Setelah mengetahui perbedaan tersebut, kita jadi tahu bahwa plastik sangat berguna bagi kebutuhan masyarakat saat ini. Terlebih lagi bahannya yang murah, kuat, fleksibel, dan penggunaannya juga sangat variatif.


Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai plastik, Anda bisa langsung mengunjungi website kami di sini.

Share it

Artikel Terkait