3 Cara Mencegah Timbulnya Flash pada Produk Plastik

Munculnya cacat produk flashing pada produk plastik bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari material yang digunakan, kesalahan pada fase pencetakan, sampai dengan permasalahan pada tooling. Flash yang biasanya muncul di bagian pinggir produk plastik akan merusak aspek estetis dari produk dan akan membutuhkan proses tambahan untuk menghilangkannya sehingga biaya produksi pun akan meningkat.

Lantas apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya flash pada produk plastik? Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.

1. Memeriksa Tool

Langkah yang biasanya diambil untuk mereduksi flash adalah dengan memperlambat injection rate untuk meningkatkan viskositas material. Namun, langkah ini juga akan memperpanjang cycle time sehingga bukan solusi dari permasalahan utama dalam mencegah flashing. Ditambah lagi, flash juga kemungkinan akan muncul pada fase pack/hold.

Perlu diketahui bahwa flash dapat terjadi pada fase filling (tahap injeksi pertama) atau pada fase pack/hold (tahap kedua). Maka hal utama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pada tahap mana flash pada produk muncul.

Pengetesan sederhana untuk tujuan tersebut bisa dilakukan dengan cara mengurangi tekanan pack/hold sampai pada batas minimum mesin, biasanya di bawah 500 psi.

Proses ini bertujuan untuk memantau tahap pengisian mold tanpa adanya tekanan. Jika flash muncul pada short shot, maka Anda dapat fokus untuk menyetel parameter yang mempengaruhi tahap injeksi. Namun jika tidak terjadi short shot, maka Anda harus mencegah agar rongga mold tidak terisi secara berlebihan.

2. Masalah pada Klem

Selanjutnya, Anda bisa memeriksa tahap clamping. Jika flash terkonsentrasi di bagian tengah mold, maka bisa jadi penyebabnya adalah tekanan jepit yang terlalu kuat.

Mold berukuran kecil yang dipasang pada pelat besar biasanya akan memiliki gaya lebih besar pada keempat sudut luar mold daripada bagian tengahnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, pastikan bahwa mold mengisi sekitar 70% dari jarak antar tiebar. Dengan kata lain, desain dari mold memiliki peran penting dalam mencegah timbulnya flash pada produk.

Flash juga dapat terjadi akibat tonase clamp yang terlalu kecil. Jika produk plastik lolos uji short-shot tahap pertama tanpa kemunculan flash, maka bisa jadi fase pack/hold mendorong parting line saling memisah.

Meningkatkan tonase clamp mungkin menjadi solusinya. Hal ini berlaku terutama untuk injeksi berkecepatan tinggi pada pengaplikasian produk plastik dengan dinding tipis, yang membutuhkan tekanan plastik 35.000 hingga 60.000 psi.

3. Permasalahan pada proses

Flashing juga dapat muncul akibat visositas material yang terlalu rendah. Resin dapat menjadi terlalu cair karena berbagai hal: temperatur leleh yang terlalu tinggi, adanya kelembaban dari pengeringan yang tidak tepat, atau penggunaan colorant yang mengandung lubrikan secara berlebih.

Anda dapat mengukur suhu lelehan di nozzle sensor inframerah. Memeriksa memeriksa melt flow rate sebelum dan sesudah pencetakan dapat menunjukkan apakah degradasi material merupakan penyebab dari kemunculan flash. Perubahan MFR 30% merupakan batas standar dari resin murni. Namun, peningkatan MFR sebesar 40% atau lebih masih dapat diterima untuk resin dengan filler.

Solusi lainnya adalah dengan beralih menggunakan material dengan viskositas yang lebih tinggi. Namun tentu hal ini akan mempengaruhi karakteristik dan performa dari produk akhir.

Demikian informasi mengenai cara mencegah timbulnya flashing pada produk plastik. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.

Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!