Diposting 5 Des 2022 di Technology
Stress whitening adalah salah satu masalah perubahan warna yang sering muncul di produk berbahan PP copolymer. Adanya stress whitening di permukaan produk bisa mempengaruhi nilai estetika. Bagaimana cara menghindari stress whitening pada PP copolymer? Ikuti pembahasan lengkapnya berikut ini!
Kondisi stress whitening adalah munculnya bercak putih pada permukaan produk. Penyebab munculnya bercak putih ini adalah benturan di permukaan polimer. Akibatnya dari benturan bisa memicu microcraze atau microvoid yang membentuk bercak putih.
Tidak seperti retakan pada permukaan, Anda tidak dapat merasakan microcrazes atau microvoid melalui sentuhan. Namun Anda dapat melihat bercak putih dari stress whitening.
Sebagai tambahan, stress whitening tidak langsung muncul ketika tekanan atau benturan terjadi di permukaan. Butuh waktu sampai beberapa hari untuk stress whitening dapat muncul setelah terjadi benturan.
Menurut berbagai penelitian, terdapat beberapa faktor utama munculnya stress whitening. Faktor-faktor tersebut mencakup material, desain produk, dan pemrosesan. Inilah penjabaran lengkapnya:
Mengubah formulasi masterbatch sebagai variabel independen dapat menyebabkan perbedaan substansial serta pada akhirnya memicu kemunculan stress whitening. Perubahan pada masterbatch yang dimaksud mencakup jenis, ukuran partikel, atau tingkat pigmen.
Perbedaan dalam pemilihan copolymer juga dapat menyebabkan potensi stress whitening. Bahkan copolymer yang berbeda dalam bagian konstruksi yang sama bisa menunjukkan perbedaan besar dalam stress whitening.
Ketebalan permukaan dari benda yang diproduksi juga dapat menjadi faktor potensi stress whitening. Bagian yang lebih tipis mempunyai potensi stress whitening yang lebih buruk dibandingkan permukaan yang tebal, walau keduanya menggunakan PP copolymer dan masterbatch yang sama.
Nucleating agent dan pigmen tertentu dapat memengaruhi penyusutan cetakan selama prosesinjeksi. Hasilnya, cairan kemungkinan besar bisa menempel pada cetakan. Hal ini membuat pelepasan produk dari cetakan jauh lebih sulit dan membutuhkan tekanan yang lebih tinggi. Adanya tekanan tinggi ini bisa menyebabkan stress whitening karena pin ejector membentur permukaan.
Cara untuk menghindari kemunculan stress whitening adalah dengan melakukan berbagai macam pengujian. Pengujian ini dimaksudkan sebagai upaya dalam mengidentifikasi formulasi mana yang paling sedikit memicu stress whitening. Berikut ini adalah beberapa pengujiannya:
Metode ini membandingkan warna suatu area material sebelum dan sesudah benturan. Warna diukur pada area yang sama sebelum dan dalam waktu tertentu pasca benturan terjadi. Lalu, sebuah persamaan akan digunakan untuk menentukan jumlah perubahan warna.
Mirip dengan pengujian dampak, metode pengujian grayscale mengukur perbedaan tingkat keabuan sebelum dan sesudah benturan. Hanya saja pengujian yang dilakukan menggunakan sebuah software khusus.
Pengujian akan dilakukan dengan cara membenturkan anak panah ke permukaan untuk untuk membuat cincin putih pada bagian polimer. Kemudian, pengujian akan dijadikan dasar untuk perhitungan yang menghasilkan blush factor dan blush index.
Tes ini menggunakan pengukuran optik transmisi cahaya selama pembengkokan batang modulus yang bersifat fleksibel. Semakin tinggi transmisi cahaya, semakin sedikit retakan mikro dan semakin sedikit kemungkinan stress whitening muncul. Sebaliknya, semakin rendah transmisi cahaya, semakin banyak retakan yang terjadi dan bisa memicu kemunculan stress whitening semakin tinggi.
Demikian ulasan singkat tentang apa itu stress whitening dan cara menghindarinya. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagai informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.
Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!