Diposting 9 Sep 2020 di Technology
Pencetakan plastik adalah proses penuangan plastik cair ke dalam cetakan, sehingga ketika mengeras menghasilkan produk plastik dalam bentuk tertentu. Produk hasil pencetakan plastik kemudian memiliki berbagai nilai guna yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya, terdapat 5 teknik pencetakan plastik yang dianggap paling efektif dan populer.
Ke lima teknik pencetakan plastik tersebut adalah pencetakan ekstrusi, pencetakan kompresi, pencetakan tiup (blow molding), pencetakan injeksi, dan pencetakan rotasi.
Nah, artikel yang satu ini akan membahas lebih dalam atas setiap metode tersebut. Harapannya, setelah membaca artikel ini Anda akan memiliki gambaran mengenai metode mana yang paling cocok bagi kebutuhan Anda. Selamat membaca!
Dengan metode ekstrusi, plastik leleh ditekan ke dalam rongga dengan bentuk tertentu untuk menghasilkan bentuk plastik yang memanjang. Sebagai gambaran, proses tersebut hampir serupa seperti mencetak adonan menjadi bentuk kue kering. Hasil cetakan kemudian didinginkan sampai mengeras.
Ketika menggunakan metode ini, produk plastik yang dihasilkan akan memiliki bentuk dan panjang yang sama. Contoh dari beberapa produk akhir dari metode pencetakan ekstrusi yakni sedotan atau juga pipa PVC.
Metode cetak yang satu ini cenderung rendah biaya karena hanya membutuhkan alat cetak yang sederhana. Namun, kekurangan dari metode ekstrusi adalah Anda terbatas
dalam memilih variasi bentuk produk plastik yang mungkin dihasilkan.
Metode yang satu ini dilakukan dengan menuangkan plastik cair ke dalam cetakan yang dipanaskan, lalu dikompresi sehingga menghasilkan bentuk plastik yang diinginkan.
Penggunaan suhu panas dalam keseluruhan proses cetak kompresi berguna untuk memastikan agar produk akhir memiliki karakter yang keras. Proses ini biasanya diakhiri dengan tahap pendinginan, sehingga plastik tetap sesuai bentuk akhir sebelum ditampas dan dikeluarkan dari cetakan.
Metode kompresi adalah metode yang paling efektif untuk menghasilkan komponen plastik pengganti komponen metal. Alasannya, penggunaan suhu panas dalam metode ini menghasilkan produk plastik dengan tingkat kekuatan dan ketahanan yang tinggi. Sehingga, komponen plastik yang dihasilkan lewat metode kompresi layak untuk menggantikan komponen dengan material yang lebih keras.
Metode cetak tiup menghasilkan produk plastik yang berongga dan cenderung tipis. Metode yang satu ini ideal jika produk plastik yang dibutuhkan memerlukan ketebalan dinding yang merata. Sebagai gambaran, metode cetak tiup (blow molding) plastik hampir serupa dengan proses pembuatan kaca tiup.
Pada metode ini, mesin digunakan untuk memanaskan biji plastik sampai melunak, lalu udara ditiupkan ke dalam rongga plastik seperti proses meniup balon. Plastik yang dialiri udara kemudian membesar sehingga akhirnya menyentuh permukaan dalam cetakan.
Setelah balon plastik terbentuk, dilakukan proses pendinginan untuk menjaga bentuk produk akhir. Proses ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Biasanya, metode cetak tiup dapat memproduksi 1400 produk akhir hanya dengan 12 jam kerja.
Metode cetak tiup biasanya digunakan untuk membentuk botol plastik, drum plastik, dan tangki bahan bakar. Jika Anda butuh memproduksi barang plastik dengan jumlah banyak, maka metode ini dapat menjadi pilihan yang tepat karena cukup ekonomis dan efisien.
Metode cetak injeksi hampir serupa dengan metode cetak ekstrusi. Keduanya menjadi berbeda karena pada metode cetak injeksi, plastik leleh disuntikan langsung ke dalam wadah cetakan khusus. Sedangkan pada metode ekstrusi, plastik tidak melalui tahap pembentukan dengan wadah cetakan.
Proses penyuntikan dilakukan menggunakan tekanan tinggi agar cetakan bisa terisi penuh dan hasil produk menjadi padat. Seperti metode cetak lainnya, plastik kemudian melalui tahap pendinginan sebelum dilepas dari wadah cetakan.
Proses pencetakan injeksi ini hampir sama seperti ketika Anda membuat agar-agar dengan cetakan dan didinginkan untuk mendapatkan bentuk akhir yang diinginkan.
Metode yang satu ini umum digunakan untuk menghasilkan tutup botol (flip flop cap). Biasanya metode ini dipilih ketika produk jadi yang diinginkan memiliki bentuk yang cenderung lebih kompleks, sehingga dibutuhkan pula cetakan (mold) khusus.
Maka dari itu, biasanya pabrik membutuhkan tenaga ahli pembuat mold yang dinamakan mold maker. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan saat pembuatan mold. Mulai dari bahan mold, bentuk mold, aliran pendingin pada sisi mold, bahkan di bagian mana plastik cair perlu dimasukkan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi.
Mengenai biaya, cetakan yang digunakan cenderung mahal karena harus berbahan baja atau alumunium agar tahan lama dan kuat.
Metode ini dilakukan dengan cara menuangkan resin ke dalam cetakan yang diputar dengan kecepatan tinggi. Resin cair tersebut kemudian akan menyelimuti bagian dalam cetakan dengan merata sehingga menghasilkan produk plastik yang berongga.
Pembentukan produk plastik menggunakan metode cetak rotasi, cukup efisien dalam segi material. Selain itu, metode ini juga menghasilkan pembuangan yang cenderung lebih sedikit sehingga terbilang cukup ekonomis dan ramah lingkungan.
Metode cetak rotasi paling sering digunakan dalam pembuatan produk berongga berukuran besar. Beberapa produk plastik yang bisa dihasilkan dengan metode ini antara lain: tong sampah, kayak, traffic cone, sampai tangki air.
Sekarang Anda telah mengetahui macam-macam teknik pencetakan plastik dengan berbagai variasi kegunaannya. Maka saatnya Anda memilih metode mana yang sekiranya cocok dengan kebutuhan Anda.
Ayo temukan plastik yang sesuai dengan kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!