Tokoplas.com required javascript enable

Mengenal Apa itu Rapid Prototyping dan Jenis-Jenisnya

Diposting 7 Apr 2022 di Technology

Tokoplas Ecommerce Indonesia

Jika Anda memiliki ide mengenai produk baru namun membutuhkan percobaan terlebih dahulu dalam beberapa versi, maka rapid prototyping dapat menjadi solusinya. Rapid prototyping dapat membantu Anda dalam mengembangkan produk dengan meminimalisir risiko kegagalan produksi.

Apa itu Rapid Prototyping?

Sederhananya, rapid prototyping adalah pembuatan model fisik dari produk menggunakan software computer aided design (CAD). Proses pembuatan prototipe produk plastik biasanya menggunakan metode 3D printing, namun beberapa metode produksi lain seperti molding, ekstrusi, dan machining juga bisa digunakan.


Rapid prototyping dapat diaplikasikan dalam berbagai macam pengembangan jenis produk. Namun, umumnya rapid prototyping digunakan untuk mengembangkan produk plastik karena sebagian besar 3D printer hanya dapat mengolah material plastik.

Tahapan pada Rapid Prototyping

Sebelum memulai proses rapid prototyping, Anda perlu memiliki desain CAD terlebih dahulu. Setelah desain CAD dimiliki, maka rapid prototyping bisa dimulai dengan tahapan seperti di bawah ini:


  1. Prototyper membuat prototipe pertama mengunakan 3D printer, CNC machine, atau vacuum casting.
  2. Prototipe yang telah dibuat menjalani proses pengetesan pada aspek visual dan fungsionalitasnya.
  3. Jika prototipe berhasil mencapai spesifikasi kualitas yang telah ditentukan, maka tahap produksi skala besar dapat dimulai.
  4. Jika prototipe produk gagal, maka proses akan mengulang kembali ke tahap pembuatan desain CAD untuk memperbaikinya.

Kapan Anda Perlu Menerapkan Rapid Prototyping?

Rapid prototyping sangat ideal diterapkan untuk mengembangkan produk plastik yang membutuhkan ukuran yang presisi. Untuk mencapai presisi, engineer dan product developer perlu melakukan pengujian beberapa prototipe plastik dalam rentang waktu yang relatif singkat. Dalam kasus ini, rapid prototyping dapat menjadi solusi yang tepat.


Protector cap menjadi salah satu contoh produk yang memerlukan penerapan rapid prototyping, karena membutuhkan ukuran yang presisi agar dapat berfungsi dengan baik.

Teknik Rapid Prototyping

Memilih teknik rapid prototyping yang tepat sangatlah penting bagi kesuksesan prototipe Anda. Hal tersebut demikian karena setiap teknik prototyping memiliki keunggulan dan limitasinya tersendiri. Berikut penjelasan dari setiap teknik rapid prototyping.

Stereolithography (SLA)


Stereolithography atau SLA 3D printing menggunakan laser untuk membentuk prototipe plastik dengan resin cair. SLA memberi desainer dan product engineer kemampuan untuk membuat komponen prototipe secara cepat dengan permukaan akhir dan akurasi dimensi yang sangat baik.

Kelebihan

  1. Biaya yang terjangkau
  2. Surface finish yang baik
  3. Memiliki pemilihan material yang luas

Kekurangan

  1. Kekuatan prototipe yang kurang baik sehingga ada limitasi pada pengetesan
  2. Resin menjadi rapuh seiring waktu
  3. Proses yang cenderung lambat

Selective Laser Sintering (SLS)

SLS 3D printing menggunakan laser untuk memproduksi prototipe dari bubuk polimer dengan metode sintering. Karena porositas internalnya, protipe SLS cenderung rapuh namun memiliki kekuatan tensilitas yang tinggi. SLS dapat digunakan untuk membuat prototipe dengan desain geometris yang cukup rumit.

Kelebihan

  1. Hasil prototipe yang awet dan akurat
  2. Cocok untuk proses dying dan coloring

Kekurangan

  1. Permukaan prototipe yang kasar
  2. Opsi material plastik terbatas
  3. Struktur yang berpori

Fused Deposition Modelling (FDM)


Teknologi FDM 3D printing menciptakan prototipe 3D dengan melelehkan dan mengekstrusi resin termoplastik ke platform Build lapis demi lapis dan membiarkannya mengeras kembali.


Karena kapasitasnya untuk mencetak berbagai polimer dan komposit, printer FDM memiliki keunggulan dalam menghasilkan komponen yang kokoh dan awet.

Keuntungan

  1. Lebih rendah biaya dari SLA dan SLS
  2. Dapat memproduksi komponen dengan bentuk yang kompleks
  3. Dapat menggunakan termoplastik seperti ABS dan polikarbonat

Kelebihan

  1. Finishing permukaan yang kurang halus
  2. Ketahanan yang kurang pada aksis Z karena proses layering
  3. Pengetesan fungsionalitas yang terbatas

CNC Machining

Untuk komponen yang fungsinya bergantung pada akurasi dan toleransi tinggi, CNC machining menjadi teknik rapid prototyping yang paling tepat untuk digunakan. CNC machining adalah proses manufaktur subtraktif di mana balok plastik dikikis untuk membuat bagian kompleks yang sangat akurat.

Kelebihan

  1. Akurasi dan finishing permukaan yang sempurna
  2. Opsi material yang luas
  3. Cocok untuk berbagai pengetesan fungsional

Kekurangan

  1. Limitas desain geometris
  2. Relatif mahal karena membutuhkan biaya pengaturan dan tooling yang besar


Demikian pembahasan mengenai rapid prototyping beserta jenis jenisnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PVC, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.


Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!


Share it

Artikel Terkait