Diposting 20 Des 2021 di Plastic
Dalam proses manufaktur produk plastik, terdapat beberapa kasus dimana dibutuhkan pengurangan bobot pada bagian produk yang tebal. Pada beberapa kasus lainnya, mungkin juga diperlukan pengurangan lengkungan cetakan atau menghilangkan sink mark, yang disebabkan oleh ribs pada conventional atau thin-walled molding.
Dalam keadaan tertentu gas assisted molding dapat digunakan untuk menangani kasus-kasus tersebut. Namun jika hal ini tidak memungkinkan atau tidak ekonomis, penerapan foaming atau blowing agent dapat menjadi solusi alternatif.
Blowing agent adalah zat yang mampu menghasilkan struktur sel melalui proses foaming pada berbagai material yang mengalami pengerasan atau fase transisi perubahan kekerasan, seperti yang terjadi pada proses pembuatan plastik dan logam.
Blowing agent biasanya diterapkan ketika material berada dalam tahap cair. Struktur sel pada material akan mengurangi kepadatan material tersebut, meningkatkan isolasi termal dan isolasi akustik, sekaligus meningkatkan kekakuan relatif dari polimer yang diaplikasikan.
Tingkat foam pada sebuah material akan bergantung pada seberapa banyak blowing agent yang diaplikasikan. Jika tujuan dari penerapan foaming agent adalah untuk menghilangkan sink mark, maka pengaplikasian dalam jumlah yang sedikit saja sudah cukup.
Namun, untuk mengurangi bobot pada bagian produk yang tebal, maka dibutuhkan pengaplikasian blowing agent yang lebih banyak dengan ekspektasi akan membuat struktur internal produk molding memiliki distribusi sel yang jauh lebih besar.
Semakin banyak blowing agent yang ditambahkan selama proses pencetakan, maka semakin besar kemungkinan tekstur permukaan produk juga terpengaruh.
Perlu untuk diketahui juga bahwa penerapan proses foaming pada plastik amorf seperti stirena, polikarbonat, akrilik, ABS, PVC akan cenderung lebih mudah jika dibandingkan dengan plastik semi kristalin seperti polipropilena, polietilena, nilon, dan poliester.
Pada umumnya, terdapat dua jenis blowing agent yang dapat digunakan untuk membuat produk memiliki struktur selular:
Blowing agent jenis ini merupakan opsi blowing agent yang paling rendah biaya, namun persebaran foam cell pada struktur produk akan lebih sulit dikontrol sehingga dimungkinkan terjadinya perbedaan ukuran foam cell.
Saat proses penguraian blowing agent pada proses produksi, exothermic blowing agent melepaskan lagi energi / panas dan gas (nitrogen, carbondioxide atau ammonia). Panas yang dilepaskan dari proses ini lah yang kemudian mengakibatkan persebaran foam cell sulit dikontrol.
Blowing agent jenis ini memiliki harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan blowing agent eksotermik. Namun blowing agent endotermik memiliki performa yang lebih baik karena ukuran foam cell yang dihasilkan akan lebih seragam. Selain itu, blowing agent endotermik juga dapat menghasilkan permukaan produk yang halus dan mereduksi cycle time.
Saat proses penguraian blowing agent pada proses produksi, endothermic blowing agent hanya melepaskan gas berupa gas netral (air dalam bentuk gas, carbondioxide, carbonates atau carboxylic acids). Panas proses diserap oleh blowing agent untuk memulai reaksi dan blowing agent dapat terurai, sehingga saat panas yang diberikan pada proses berkurang atau dihentikan, proses peruraian agent akan berhenti. Hal inilah yang menyebabkan hasil produk lebih mudah dikontrol sesuai keinginan.
Demikian informasi mengenai aditif plastik blowing agent serta jenis-jenis dan proses pengaplikasiannya. Jelajahi website kami untuk menemukan berbagi informasi menarik terkait plastik lainnya. Bagi pebisnis plastik, Anda juga bisa mencari berbagai kebutuhan bahan baku plastik Anda di Tokoplas, mulai dari PE, PP, PS, PET, EVA, PC, ABS, Nylon, biji plastik daur ulang, aditif plastik, film plastik, dan pallet plastik.
Temukan resin/biji plastik sesuai kebutuhan Anda hanya di Tokoplas!